Laptop di Indonesia |
Pasar laptop di Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Berdasarkan laporan dari International Data Corporation (IDC), pengiriman PC, termasuk laptop, meningkat sebesar 17,9% secara tahunan pada kuartal kedua 2024. Hal ini terutama didorong oleh peningkatan permintaan dari konsumen setelah pembatasan impor dilonggarkan [IDC}.
Lonjakan Permintaan Konsumen
Pertumbuhan terbesar terjadi di segmen konsumen, dengan kenaikan 28,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Konsumen Indonesia, terutama dari kalangan pelajar dan pekerja, semakin membutuhkan perangkat laptop karena perubahan dalam cara belajar dan bekerja selama pandemi. Hal ini mendorong penjualan yang lebih tinggi, terutama menjelang tahun ajaran baru [IDC}.
Salah satu pendorong utama adalah pelonggaran pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia pada awal 2024. Pembatasan ini awalnya dirancang untuk memperkuat industri dalam negeri, namun sempat menyebabkan kekhawatiran akan penurunan pasokan produk internasional. Setelah kebijakan tersebut dilonggarkan, vendor internasional memiliki lebih banyak waktu untuk meningkatkan pengiriman produk [IDC}[Selluler].
Dominasi Laptop Impor
Meskipun terdapat upaya untuk meningkatkan pangsa pasar laptop buatan dalam negeri, produk impor tetap mendominasi. Pada tahun 2019, produk laptop impor mencakup sekitar 95% dari total permintaan. Merek-merek global seperti Asus, HP, dan Lenovo terus menguasai pasar dengan penawaran produk yang inovatif dan layanan purna jual yang unggul [Bisnis][Selluler]..
Asus adalah pemimpin pasar di Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 43%. Seri ZenBook dan VivoBook adalah produk terpopuler, dengan layanan garansi premium yang menambah daya tarik bagi konsumen lokal [Selluler].
Upaya Penguatan Industri Laptop Lokal
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian telah berusaha meningkatkan pangsa pasar laptop lokal. Dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat target produksi hingga 1,31 juta unit laptop lokal pada periode 2021–2024[Bisnis]. Beberapa produsen lokal seperti Zyrex dan Tera Data Indonusa telah terlibat dalam proyek ini, dengan fokus pada peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di setiap unit laptop[Bisnis].
Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dalam bersaing dengan produk impor yang memiliki harga lebih kompetitif dan teknologi yang lebih canggih. Sementara itu, produsen lokal perlu terus meningkatkan utilisasi pabrik dan efisiensi produksi untuk mencapai daya saing yang lebih baik di pasar [Bisnis] [Bhinneka]
Prediksi dan Tren Ke Depan
Melihat kondisi pasar yang terus berkembang, ada beberapa tren yang diprediksi akan mendorong pertumbuhan lebih lanjut. Pertama, adopsi teknologi AI pada laptop akan menjadi katalis utama dalam beberapa tahun ke depan. Menurut proyeksi, hingga 2027, sekitar 60% PC yang diproduksi akan dilengkapi dengan teknologi AI untuk memenuhi kebutuhan produktivitas dan keamanan bisnis [Bhinneka]
Selain itu, pembaruan sistem operasi Windows 11 juga diharapkan dapat mendorong peningkatan penjualan laptop sepanjang tahun 2024, seiring dengan peningkatan permintaan perangkat yang lebih kompatibel dengan fitur-fitur baru [Selluler]..
Kesimpulan
Pasar laptop Indonesia pada tahun 2024 menghadapi masa depan yang cerah dengan lonjakan permintaan konsumen, terutama di segmen pendidikan dan pekerja jarak jauh. Meskipun produk impor masih mendominasi, upaya untuk memperkuat industri laptop lokal terus dilakukan. Pertumbuhan teknologi AI dan penyegaran perangkat lunak akan menjadi faktor penting dalam mendorong penjualan lebih lanjut.
Lonjakan Permintaan Konsumen
Pertumbuhan terbesar terjadi di segmen konsumen, dengan kenaikan 28,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Konsumen Indonesia, terutama dari kalangan pelajar dan pekerja, semakin membutuhkan perangkat laptop karena perubahan dalam cara belajar dan bekerja selama pandemi. Hal ini mendorong penjualan yang lebih tinggi, terutama menjelang tahun ajaran baru [IDC}.
Salah satu pendorong utama adalah pelonggaran pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia pada awal 2024. Pembatasan ini awalnya dirancang untuk memperkuat industri dalam negeri, namun sempat menyebabkan kekhawatiran akan penurunan pasokan produk internasional. Setelah kebijakan tersebut dilonggarkan, vendor internasional memiliki lebih banyak waktu untuk meningkatkan pengiriman produk [IDC}[Selluler].
Dominasi Laptop Impor
Meskipun terdapat upaya untuk meningkatkan pangsa pasar laptop buatan dalam negeri, produk impor tetap mendominasi. Pada tahun 2019, produk laptop impor mencakup sekitar 95% dari total permintaan. Merek-merek global seperti Asus, HP, dan Lenovo terus menguasai pasar dengan penawaran produk yang inovatif dan layanan purna jual yang unggul [Bisnis][Selluler]..
Asus adalah pemimpin pasar di Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 43%. Seri ZenBook dan VivoBook adalah produk terpopuler, dengan layanan garansi premium yang menambah daya tarik bagi konsumen lokal [Selluler].
Upaya Penguatan Industri Laptop Lokal
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian telah berusaha meningkatkan pangsa pasar laptop lokal. Dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat target produksi hingga 1,31 juta unit laptop lokal pada periode 2021–2024[Bisnis]. Beberapa produsen lokal seperti Zyrex dan Tera Data Indonusa telah terlibat dalam proyek ini, dengan fokus pada peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di setiap unit laptop[Bisnis].
Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dalam bersaing dengan produk impor yang memiliki harga lebih kompetitif dan teknologi yang lebih canggih. Sementara itu, produsen lokal perlu terus meningkatkan utilisasi pabrik dan efisiensi produksi untuk mencapai daya saing yang lebih baik di pasar [Bisnis] [Bhinneka]
Prediksi dan Tren Ke Depan
Melihat kondisi pasar yang terus berkembang, ada beberapa tren yang diprediksi akan mendorong pertumbuhan lebih lanjut. Pertama, adopsi teknologi AI pada laptop akan menjadi katalis utama dalam beberapa tahun ke depan. Menurut proyeksi, hingga 2027, sekitar 60% PC yang diproduksi akan dilengkapi dengan teknologi AI untuk memenuhi kebutuhan produktivitas dan keamanan bisnis [Bhinneka]
Selain itu, pembaruan sistem operasi Windows 11 juga diharapkan dapat mendorong peningkatan penjualan laptop sepanjang tahun 2024, seiring dengan peningkatan permintaan perangkat yang lebih kompatibel dengan fitur-fitur baru [Selluler]..
Kesimpulan
Pasar laptop Indonesia pada tahun 2024 menghadapi masa depan yang cerah dengan lonjakan permintaan konsumen, terutama di segmen pendidikan dan pekerja jarak jauh. Meskipun produk impor masih mendominasi, upaya untuk memperkuat industri laptop lokal terus dilakukan. Pertumbuhan teknologi AI dan penyegaran perangkat lunak akan menjadi faktor penting dalam mendorong penjualan lebih lanjut.